Rabu, 08 Februari 2012

Integritas Anak Bangsa

Perkembangan di lingkungan global, regional dan nasional sedemikian pesat berdampak pada perubahan nilai-nilai. Selain dampak positif banyak pula yang bersifat negatif yang tidak sesuai dengan budaya dan kepribadian bangsa Indonesia.   Kebebasan yang berlebihan dan kebablasan sangat merugikan banyak orang Nilai hedonisme yang memberikan ukuran uang kepada semua hal. Pada saat ini lebih  banyak orang yang mementingkan diri sendiri dibandingkan dengan kepentingan umum yang lebih besar. Korupsi, suap menyuap, sampai bisnis yang ilegal bahkan dilakukan oleh pejabat yang tinggi.  Belum lagi permasalahan narkoba, seorang pilot yang akan terbang mengkonsumsi narkoba. Singkatnya pada saat ini terjadi peningkatan sifat egoisme yang sangat tinggi pada banyak orang, yaitu kepentingan diri melebihi kepentingan apapun.  Lebih parah lagi sikap acuh tak acuh terhadap lingkungan, sehingga banyak terjadi “pembiaran”.  Situasi dan kondisi ini tentunya juga dapat berpengaruh kepada kehidupan keluarga kita, dan tentunya hal ini tidak boleh dibiarkan terjadi dan diperlukan upaya terpadu untuk meningkatkan ketahanan diri yang kuat agar tidak hanyut pada nilai-nilai yang pada akhirnya akan menyesatkan.
Kondisi psikologi yang prima, termasuk jati diri (baca: integritas) akan mendukung tertanam dan berkembangnya nilai-nilai luhur pada setiap diri anak bangsa.   Permasalahan integritas anak bangsa pada hakekatnya bukan menjadi beban tanggung jawab satu lembaga tertentu, katakanlah Pemerintah. Namun kita semua memiliki keterkaitan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan memiliki tanggung jawab moral demi kelangsungan dan perkembangan bangsa Indonesia yang kita cintai ini.  Untuk itu diperlukan menciptakan situasi dan kondisi dengan memperhatikan keseimbangan.........ini sekedar pengantar bagi pembahasan tentang integritas, bahkan terpikir pula untuk membuat alat ukur yang valid dan obyektif ........bersambung ke Pemahaman Integritas...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar