Jumat, 24 Februari 2012

Pengembangan Integritas


PENGEMBANGAN INTEGRITAS
Setelah dipahami bahwa kondisi atau kesiapkan psikologi, termasuk integritas merupakan muara dari segenap kondisi lainnya, maka upaya pengembangan integritas seyogianya dilakukan secara terpadu dan menyeluruh/holistik.  Bagaimana lembaga pendidikan mengembangkannya? Perlu menanamkan doktrin secara tepat karena akan menjadi moral compass bagi peserta didiknya (serdik). Pendekatan yang memperhatikan keseimbangan, keharmonisan dan keserasian, namun perlu disepakati tujuan yang ingin dicapai terkait dengan integritas (jati diri) serdik.
Berikut ini, mari kita renungkan tentang kebutuhan individu terkait dengan pendapat Anthony Robbins mengenai 6 kebutuhan dasar manusia,  sebagai berikut :
1.             Certainty (Kepastian). Kebutuhan akan kepastian untuk hidup tenang dan merasa aman, serta terhindar dari hal-hal yang menyakitkan. Kepastian keuangan, kepastian cinta, kepastian tugas pekerjaan (posisi/jabatan), jaminan masa depan dan lain-lain. Apakah kita telah merasa mendapat kepastian tentang kehidupan ini ?
2.             Variety (Variasi).  Sesuatu yang selalu pasti akan menimbulkan kebosanan. Oleh karena itu, dibutuhkan variasi. Kebutuhan untuk  berubah secara fisik dan mental. Suatu kejutan akan membuat hidup kita tidak monoton, membuat lebih bergairah dan merasakan sensasi yang berbeda dari rutinitas keseharian. Sejauhmana kita memperoleh variasi dalam kehidupan ?
3. Significance (Merasa penting).  Kebutuhan untuk menjadi penting, unik, istimewa, diinginkan, dibutuhkan, dll. Manusia dapat melakukan apa saja untuk merasa penting baik dengan cara positif ataupun negatif.  Apakah kita telah merasa dibutuhkan oleh organisasi/orang lain/lingkungan ?
4. Connection/Love (Terhubung/cinta). Kebutuhan untuk perasaan terhubung dengan manusia lainnya. Untuk itu manusia akan mencari cara agar dia merasa dikasihi dan diterima serta menjadi bagian dari orang lain. Apakah kita memiliki peluang yang cukup dalam berinteraksi di lingkungan sosial ?
5. Grow (Pertumbuhan). Salah satu kebutuhan manusia yang penting adalah pertumbuhan. Tanpa pertumbuhan, hidup tidak layak dijalani dan kita merasa mati.  Apakah kita telah merasa adanya  pertumbuhan sesuai bakat dan minat yang dimiliki?
6. Contribution (berkontribusi).   Setiap manusia perlu merasa berguna bagi orang lain. Ini memenuhi kebutuhan spiritual bahwa kita bisa memberikan kasih kepada orang lain dan berguna bagi orang lain. 

Jika kita jujur untuk merenungkan, mengevaluasi, mengintrospeksi dan berkontemplasi tentang integritas, mungkin masih banyak diantara kita masih perlu mengembangkan integritas.  Permasalahannya  bagaimana kita dapat mengembangkan integritas ?  Apakah dapat melalui inspirasi dan memotivasi diri ?   Kita sendiri yang paling bertanggung jawab terhadap perkembangan integritas diri kita. Hal ini antara lain dapat ditandai dengan dapat memenangkan peperangan/konflik yang ada dalam dirinya.  Kita perlu waspada dalam memilih dan memilah konsumsi bagi mata dan telinganya. Artinya perlu selektif terhadap apa yang dilihat, dibaca dan ditonton, juga selektif dalam mendengar, karena semua ini dapat menstimulasi NIAT. Kita perlu menjaga niatnya, karena akan menjadikan pikiran.  Apa yang menjadi pikiran tersebut akan diwujudkan dalam ucapan, selanjut akan ditampilkan dalam prilaku, dan menjadikannya kebiasaan, serta pada akhirnya akan menjadikan karakter…..integritas…..jati diri kita 

PENUTUP
Setiap individu perlu memiliki integritas agar dapat menampilkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan tatanan aturan dan hukum yang berlaku.  Tanpa integritas, umumnya kecenderungan individu berupaya untuk berada pada comfort zone (zona nyaman) dan mempertahankannya dengan segala macam cara.  Mereka tidak siap menghadapi  tantangan dan menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terus terjadi.  Setiap pribadi harus memiliki kebanggaan diri.  Jika kita hanya bangga kepada kemampuan intelektual, kita baru menjadi ilmuwan,  jika kita hanya bangga kepada kemampuan kebugaran jasmani, kita baru menjadi olah ragawan, Jika kita hanya bangga kepada kemampuan spiritual, kita baru menjadi agamawan.  Namun jika kebanggaan kita karena memiliki semua kemampuan tersebut, maka baru kita dapat dikatan memiliki integritas.  Semoga upaya pengembangan integritas menjadi prioritas, dan pada akhirnya setiap diri pribadi anak bangsa ini dengan lantang dan ikhlas dapat mengatakan “Saya bangga menjadi orang Indonesia”






Tidak ada komentar:

Posting Komentar